Kamis, 18 November 2010

Upacara Kathina


                Sebagai ungkapan rasa syukur dan terima kasih para umat pada para Bhikkhu yang ber-Vassa disana, maka dipersembahkannya pada Sangha, sebuah kain untuk dipotong dan dijahit menjadi jubah, yang disebut jubah Kathina(Kathina-Chivara). Upacara khusus tersebut dinamai Kathina-Pinkama.
                Prosedur Kathina-pinkama seperti tersebut dalam vinaya adalh sebagai berikut:
1.       Adalah hak Sangha untuk menentukan apakah Upacara Kathina dilaksankan atau tidak.
2.       Bila dikehendaki, maka dipilih seorang Bhikkhu untuk menerima persembahan kain dibuat jubah dari umat.
3.       Kain putih persembahan, dalam suatu prosedur formalitas pada hari Kathina, oleh Sangha diserahkan pada Bhikkhu terpilih untuk diukur, dipotong dan dijahit sesuai dengan Vinaya dan menjadi jubah.
Proses ini dengan sendirinya dibantu oleh para Bhikkhu lainnya. Sesudah selesai, jubah putih tersebut dicuci, dicelup warna kuning dan dikeringkan.
Semua prosedur ini harus dilakukan dalam satu hari, dari pagi hingga petang.
4.       Jubah-jubah tersebut setelah selesai dikerjakan siap dibagi oleh Sangha, dalam suatu upacara, pada seorang yang berhak menerimanya.
Hanya para Bhikkhu yang ber-Vassa di vihara tersebut yang berhak atas Jubah Kathina.
5.       Pada malam harinya, bhikkhu terpilih dengan mengenakan Jubah Kathina menempati dampar dan kemudian berkotbah dan berterima kasih pada para umat atas dukungannya pada Sangha.
Upacara Kathina ini penting untuk menunjukan kemanunggalan antara Sangha dan Umat pendukungnya(Pisungsung). Mereka saling-asih, saling asah, saling asuh, demi solidaritas dan kelenggengan Buddha-Sasana.
Disamping itu Upacara Kathina mendorong seorang Bhikkhu menjadi Bhikkhu yang baik dan taat pada Vinaya serta mendorong umat menjadi umat yang baik serta taat pada sila, sesuai sabda sang Budhha : “Engkaulah yang harus mengigatkan dan memeriksa dirimu sendiri. O, bhikkhu, bila engkau dapat menjaga dirimu sendiri dan selalu sabar, maka engkau akan hidup dalam kebahagiaan”.­­­­­­­­­­­­­­­­17)
"Hari Raya Umat Buddha dan Kalender Buddhis karangan Herman S, Endro"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar