Hal-hal yang berkenan dengan Masa Vassa ini, Kitab Suci Tipitaka bagian Vinaya-Pitaka, Mahavagga Vassupanayi-kakkhandhaka, Sang Buddha besabda:
“Anujanami Bhikkhave Vassane Vassam Upagantum Dve Ma Bhikkhave Vassupanayikaya Purimika Aparajju-gataya Asalhiya Purimika Upagantabha”
Yang artinya secara ringkas masa Vassa haruslah dilaksanakan oleh para Bhikkhu. Selama masa itu terdapat hari pertama unruk memulai dan terdapat hari penutup guna mengakhirinya.
Masa Vassa atua masa puasa(Lent/Retreat Period), dimana menurut tradisi pada musim penghujan para Bhikkhu harus berdiam disuatu tempat dan mentaati aturan-aturan Vassa. Masa Vassa ini berlangsung selama 90 hari dan di mulai sehari sesudah purnama-sidhi bulan delapan(Asalhamasa) dan berakhir sesudah purnama-sidhi ke-11 (Assajujamasa), menurut sistem perhintungan sekarang jatuh pada bulan Oktober.
Dalam hal tahun kabisat, dimana terdapat bulan Asalha ganda, maka dengan sendirinya masa Vassa dimulai sehari sesudah purnama-sidhi bulan Asalha dan bukan yang pertama. Hari Asadha kala purnama-sidhi adalah patokan untuk memulai masa Vassa.
Hari dimulainya masa Vassa bilamana bulan memasuki konstelasi Asalha, namun pada Tahun Kabisat haruslah dimulai 30 hari kemudian. Malam menjelang hari penutup , masa Vassa, yaitu dikala purnama-sidhi bulan Assayuja, diselenggarakanlah Pavarana Dan atau Upacara Persembahan yang secara umum disini dikenal (secara kurang tepat) dengan Hari Kathina. Upacara Kathina akan berlangsung mulai hari pertama bulan menyusut(tanggal 16) bulan Assayuja sampai purnama-sidhi bulan ke-12(kattikamasa). Namun perayaan ini pada hakekatnya akan berlangung selama satu bulan untuk memberi kesempatan pada umat guna mempersembahkan dana kepada Sangha.
Sebelum memasuki hari Asadha, para Bhikkhu sudah mimilih dan berikrar untuk menjalan masa Vassa (Retreat) di vihara tertentu selama 3 bulan untuk memperdalam latihan samadhi dan memperbanyak pembabaran Dharmma pada para umut disamping mempererat saling pengertian, saling menghormati di antara anggota Sangha. Hal ini merupakan hal penting bagi kemajuan dan pemeliharan Ajaran Sang Buddha.
Selama masa Vassa, para Bhikkhu tidak layak berpergian terlalu jauh dari vihara. Mereka diijinkan menginap di vihara lain, bila keperluan mendesak atau tempat tujuan terlalu jauh sehingga tidak memungkikan untuk kembali ke vihara dalam waktu sehari.
Maksimum hari berpergian menginap di luar kota adalah 7 hari. Bila ia menginap lebih dari 7 hari berturut-turut, maka masa Vassa menjadi gugur dan dianggap tidak ada Vassa. Masa kebhikkhuan seorang Bhikkhu dari tradisi Theravada tidak diukur dari berapa lama jadi Bhikkhu, namun berapa Vassa sudah dijalaninya dengan baik. Bisa saja terjadi seorang menjadi Bhikkhu selama 10 tahun, tetapi ia baru menjalani 5 Vassa.
Peraturan tentang Vassa, tercantum dalam kitab suci Tipitaka, Bagian Mahavagga dan Cullavaga dari Vinaya-Pitaka.
"Hari Raya Umat Buddha dan Kalender Buddhis karangan Herman S, Endro"
"Hari Raya Umat Buddha dan Kalender Buddhis karangan Herman S, Endro"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar